Sabtu, 21 Mei 2011

Hakikat Disiplin dan Disiplin Kelas

BAB VIII
DISIPLIN KELAS

Aturan atau tata tertib banyak sekali ragamnya misalnya agama, hukum adat, hukum pemerintah, tata tertib sekolah, peratuaran kampung, dan tertib di jalan raya. Orang yang bermental baik, pasti mempunyai rasa takut bila dirinya melanggar aturan. Orang yang demikian merelakan dirinya untuk tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku. Terpeliharanya disiplin tidak lepas dari terpenuhinya kepentingan atau kebutuhan para pihak. Peserta didik memiliki banyak kepentingan, guru memiliki banyak kepentingan, demikian juga sekolah. Permasalahannya adalah bagaimana kepentinngan-kepentingan dari masing-masing pihak dapat terpenuhi dan dapat diselaraskan agar tidak terjadi bentrokan.
A.Hakikat Disiplin dan Disiplin Kelas
1. Hakikat Disiplin
Dari segi etimologi kata “disiplin” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “disicplus” yang mengandung makna pengikut atau penganut. Baerdasakan makna dari segi etimologi ini, disiplin diartikan sebagai suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk dalam persturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1998) disiplin berarti tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dsb) dan ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan, tata tertib, dsb.
Kata”discipline” berasal dari bahasa latin menunjuk kepada belajar dan mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan isitilah”disciple” yang mengikuti orang belajar dibawa pengawasan seorang pimpinan. Di dalam pembicaraan disiplin dikenal istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi terbentuknya satu sama lain merupakan urutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban ada juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban.
Ketertiban adalah kepatuhan seorang dalam mengikuti peraturan tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar, sedangkan disiplin adalah kepatuhan ssesorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong oleh adanya kata hatinya. Pada hakikatnnya disiplin itu merupakan terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi diri berdasar pengalaman-pengalamannya sendiri . Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak dalam mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin.
Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk atuaran. Disiplin merupakan sikap mental. Disiplin pada hakikatnya adalah pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadar untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Sikap disiplin yang dilakukan seseorang sebenarnya adalah suatu tindkan untuk memenuhi tuntutan nilai tertentu.

2. Hakikat Disiplin Kelas
Disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang di dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan. Disiplin kelas juga merupakan bagian yang penting dalam dinamika kelas. Disiplin kelas diartikan sebagai usaha mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan kegiatan kelas, agar pemberian hukuman pada seseorang atau sekelompok orang dapat dihindari. Disiplin kelas dapat diartikan juga sebagai suasana tertib dan terpaut akan tetepi penuh dinamika dalam melaksanakan program kelas terutama dalam mewujudakan proses belajar mengajar
Disiplin kelas menurut para ahli, yaitu:
a. Menurut Palardi, J.M.(1972)
Disiplin kelas menunjuk kepada semua upaya yang dilakukan oleh guru untuk:
• Mencegah semua problem tingkah laku
• Menanggulangi semua problem tingkah laku yang sedang terjadi
• Mencegah terulangnya problem tingkah laku yang pernah terjadi sebelumnya

b. Menurut Cairns (1976)
Ada empat orientasi pengertian disiplin yang umum atau lazim dikemukakan oleh para ahli yaitu:
• Disiplin sebagai kadar dari perintah atau aturan
• Disiplin menguraikan tentang teknik yang digunakan oleh guru dalam mengelolah kelasnya
• Disiplin diidentifikasikan atau disamakan dengan hukuman
• Disilin berpusat pasa upaya atau kegiatan untuk menyumbangkan kemampuam mengontrol diri(self control)

Pada hakikatnya disiplin kelas merupakan hal esesnsial terhadap terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas. Dalam kaitannya disiplin kelas, maka tindak-tanduk yang dihar5apkan adalah tindak-tanduk yang mencerminkan kepatuhan dari berbagai nilai yang disepakati oleh semua, baik siswa, guru, dan karyawannya yang tertuang dalam tata tertib sekolah/kelas. Di mana dalam hal ini guru serta siswa yang ada dalam suatu kelas mengontrol suasana dalam kelas dan memanipulasi kelas tersebut berdasar variasi respon para siswa.

3.Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kelas

Disiplin muncul dari kebutuhan untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang ingin dilakukan oleh individu dengan individu yang lain. Keseimbangan tersebut dipenuhi sampai batas-batas tertentu. Pemenuhan keseimbangan itu diusahakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki nya tanpa melanggar hak-hak orang lain.

Disamping itu disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan untuk membantu peserta didik, mereka dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. Disiplin juga penting sebagai cara dalam menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya. Dan kebutuhan para siswa adalah faktor yang relevan dalam menentukan banyak sistem disiplin kelas atau sekolah.

Keberadaan guru di kelas tidak hanya bertugas menyampaikan kurikulum atau materi yang direncanakan kepada para siswa, tetapi kondisi personal disiplin para guru itu sendiri di kelas perlu ditampilkan. Materi dan disiplin harus dikaitkan kepada pemahaman umum dari apa yang diharapkan para siswa.program yang cukup efektif dalam memberi pemahaman disiplin misalnya, dapat dilaksanakan dengan cara melibatkan para siswa untuk terlibat dalam kegiatan program kelas. Faktor disiplin lain dapat berkembang pada sejumlah guru di tingkat SD dan Menengah yang mengajar secara tim. Karena para siswa diajar oleh masing-masing guru dalam kelompok tim, maka komponen penting dari disiplin harus dirumuskan. Jika tidak akan terjadi ketidak konsistenan antar siswa satu dengan siswa yang lain dalam menangkap materi.

Dalam kaitan ini perlu diingat bahwa :
• Disiplin dipertimbangnkan sebagai kecenderungan dari para peserta didik menyetujui harapan para guru
• Disiplin merupakan alat bantu menumbuhkan gagasan mutakhir dan seleksi praktik-praktik baru
• Pelayanan yang layak cenderung menumbuhkan kualitas disisplin


B. Strategi Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas
1.Pandangan terhadap penanaman dan penanganan disiplin kelas
a.Pandangan lama,yaitu mengemukakan bahwa disiplin sebagai bentuk kepatuhan yang disebabkan karena adanya pengawasan dan otoritas dari pihak luar (dalam hal ini guru). Menurut pandangan lama bahwa disiplin merupakan usaha untuk mengatur dan mengontrol kelakuan anak untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian disiplin diatur oleh kekuatan dari luar diri anak yaitu pihak guru dengan menggunakan berbagai macam usaha dan tindakan. Konsekuensi dari pandangan ini ialah bahwa untuk tegeknya disiplin perlu menggunakan paksaan dengan tangan besi.
b.Pandangan baru atau modern,mengemukakan bahwa disiplin bukanlah kepatuhan lahiriah,bukanlah paksaan,dan bukanlah ketaatan kepada otoritas untuk melaksanakan suatu perintah. Konsep ini bertujuan untuk mengarahkan anak didik agar secara bertahap anak dapat mengatur diri sendiri sehingga ia berkembang menjadi manusia yang lebih matang untuk menentukan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dilakukannya. Dalam arti bahwa anak bertingkah laku baik atau berdisiplin bukan karena keinsyafan dari dalam akan tetapi menghayati bahwa ia seharusnya berperilaku seperti itu.
2.Strategi Penanaman terhadap Disiplin kelas
Dalam menangani ganguan disiplin adalah hal yang kompleks. Puncaknya menumbuhkan kesadaran diri bahwa guru harus merencanakan model pendekatan sendiri yang cocok dengan tampilan diri dan pembelajarannya. Di kelas guru harus banyak bertukar pikiran dan menanyakan kepada para siswa tentang hidup dan belajar sukses. Hal-hal tersebut dapat dilihat seperti yang dikemukakan oleh McNeil dan Wiles (1990) sebagai berikut:
• Menunjukkan perilaku siswa yang diharapkan di masa depan
• Mendengarkan,ketika para siswa menceritakan tentang kepedulian mereka
• Mengetahui sedapat mungkin dan seawal mungkin nama-nama para siswa
• Menghindari kata-kata sindiran,berlakulah positif
• Tersenyum,bersahabat,dan menjalin hubungan harmonis penuh respek
• Mengetahui karakter (sifat,watak) dan latar belakang para siswa
• Bila mungkin,abaikan pelanggaran-pelanggaran kecil
• Mencoba menghindari bentuk-bentuk hukuman secara kelompok
• Menciptakan disiplin kelas sebagai tujuan utama

Di samping itu,terdapat beberapa teknik yang dapat membantu penanaman disiplin kelas sebagai berikut:
• Tepat waktu dan mulailah pelajaran sesegera mungkin
• Siapkan rencana pelajaran dan informasikan kepada para siswa kapan,dan dimana aktifitas itu dikerjakan
• Lakukan sesuatu dengan aturan dan pelaksanaan yang sama dan konsisten tidak mengancam dan menantang para siswa
• Hindari adanya siswa favorit dalam kelas
• Menjalin hubungan kerja sama dengan orang tua

3.Strategi Penanganan Disiplin Kelas
Penanganan disiplin kelas perlu dilaksanakan secara penuh kehati-hatian dan demokratis. Cara-cara penanganan dilaksanakan secara bertahap dengan tetap memperhatikan jenis ganguan yang ada dan siapa pelakunya,apakah dilakukan secara kelompok atau individu. Langkah tersebut mulai dari tahapan pencegahan sampai cara tahapan penyembuhan,dengan tetap bertumpuh pada penekanan substansinya bukan pada pribadi peserta didik.

1.Pencegahan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah penciptaan suasana kelas,ketepatan perencanaan,dan intruksional. Pemberian catatan yang bersifat memberi dorongan pada pekerjaaan peserta didik sangatlah membantu.
2.Pemeliharaan
Pemeliharaan perilaku pada umumnya harus sejalan dengan pedoman yang telah ditetapkan agar peserta didik dapat menjalankan tugas-tugasnya. Pedoman itu harus memenuhi kepatuhan,kebermaknaa,dan kepraktisan ke arah belajar aktif.
3.Campur tangan (intervensi)
Dalam fase campur tangan ini hendaknya dicari teknik yang efektif dan dilakukan secara hemat dan penuh pertimbangan. Campur tangan lebih dilakukan pada gejala utamanya dari pada kepada perilaku menyimpangnya.
4.Pengaturan
Tujuan pengaturan perilaku adalah mengurangi kesalahan pelaksanaan pengembangan kecakapan peserta didik. Fase ini merupakan fase penting dalam pencapaian tujuan dari pada peserta didik. Guru dapat membantu peserta didik menyadari bahwa perilaku memiliki konsekuensi dengan kehidupan mereka.
Terdapat beberapa petunjuk umum cara penanggulangan disiplin seperti dikemukakan oleh Hollins Wortsh dan Hoower(1991):
1. Gangguan percakapan
Percakapan antar peserta didik yang mengancam disiplin perlu segera ditanggulangi. Guru dapat segera menghampiri mereka dan memotivasi mereka agar kembali mengerjakan tugas-tugasnya. Atau guru dapat bertanya, atau meminta siswa mengajukan pertanyaan atau menyuruh menyelesaikan tugas secara khusus kepada peserta didik yang bercakap tadi.
2. Gangguan melempar cakaran
Gangguan melempar catatan muncul akibat adanya kebosanan tau ketidaktepatan kegiatan beljkar mengajar. Mengambil langkah hati-hati dalam situasi ini sangat penting. Idak tepat bila guru membaca keras-keras catatan itu. Secara persuasif dinyatakan bahwa perbuatan aka merugikan diri siswa sendiri, selain akan mengganggu ketertiban kelas.
3. Gangguan kebebasan yang berlebihan di antara siswa
Bebas adalah naluri manusia, tatapi kebebasan yang berlebihan perlu dicegah jangan sampai berkembang merusak disiplin kelas.berdialog antar guru dan peserta didik tentang hak dan kewajiban peserta didik perlu dilaksanakan.katakan kepada para siswa bahwa di samping ada hak ada kewajiban yaitu kewajiban untuk tidak mengganggu orang lain.
4. Gangguan permusuhan di antara peserta didik atau kelompok
Bicaralah dengan masing-masing pihak secara individual atau kelompok. Berusaha mencari penyebab permusuhan ini dan cobalah adakan perubahan-perubahan baru. Katakan bahwa permusuhan adalah perbuatan tidak baik, permusuhan mengakibatkan hilanngnya teman bergaul.
5. Gangguan menyontek
Menyontek terjadi akibat dari ketidaksiapan peserta didik atau materi yang melebihi batas. Berilah motivasi dan kesempatan yang bijak dan tugas yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Katakan kepada mereka bahwa menyontek akibat dari tidak belajar.menyontek, selain konsentrasi buyar juga tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu belajarlah dengan rajin dan tekun.

6. Gangguan pengaduan
Disiplin kelas kadang-kadang terganggu oleh adanya pengaduan di samping adanya dari peserta didik. Guru harus dapat membedakan pengaduan dan laporan tentang sesuatu. Namun guru perlu berlaku bijakasana dan konsisten dalam menjelaskan kedua hal tersebut.
7. Gangguan tabiat marah
Guru segera menghampiri atau memindahkan peserta didik yang bertabiat marah dan menjauhkan peserta didik lain.guru kemudian mencari sebab dan membantu menyelesaikan persoalannya.
8. Gangguan penolakan permohonan guru
Berdialog secara terus menerus dan mencari alternatif lain dalah salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru terhadap gangguan ini. Pwwwwermohonan yang rasional untuk seorang siswa belum tentu sesuai denga siswa lain. Penciptaan suasana sejuk dan objektif akan menghilangkan gangguan semacam ini.
9. Gangguan perpindahan situasi
Perpindahan situasi merupakan jenis lain dari gangguan disiplin kelas(ganti pelajaran pindah kelas,perubahan jadwal). Oleh karena itu perpindahan situasi harus diiringi oleh kesiapan akan alternatif dan inisiatif lain, serta pengawasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar